Muhadjir Effendy: Pelaksanaan UN Sudah Jujur, Hasil UN Tidak Boleh Diabaikan

Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa dengan moda pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dapat dipastikan hasilnya mencerminkan kondisi yang obyektif dan penuh dengan kejujuran. Oleh karena itu, pemanfaatan hasil UN harus dioptimalkan, khususnya untuk seleksi ke pendidikan yang lebih tinggi.
“Pemanfaatan hasil UN diserahkan kepada masing-masing pengguna. Setelah UN berhasil dilaksanakan dengan jujur dan kualitas soal ditingkatkan, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan hasil UN sebagai bahan pertimbangan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggiâ€, ucap Muhadjir di sela-sela memantau pelaksanaan UNBK di SMKN 29 dan SMKN 6 Jakarta, Senin, tanggal 2 April 2018.
Lebih lanjut Muhadjir menegaskan, jika ada lembaga yang mengabaikan hasil UN itu merupakan sebuah pelecehan. Oleh karena itu, dari waktu ke waktu kita selalu meningkatkan pelaksanaan UN supaya lebih jujur dan meningkatkan kualitas soal ujian.
Selain memantau pelaksanaan UNBK SMK di Jakarta, Muhadjir juga akan memantau di daerah terpencil pada hari kedua atau ketiga. Sebagaimana diketahui bersama, UN SMK dilaksanakan mulai tanggal 2 sampai dengan 5 April 2018.
Sementara itu, Totok Supriyatno Kepala Balitbang yang turut mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, karena alasan keagamaan, pelaksanaan UN pada hari pertama, yakni Senin (2/4/2018) di Pronvinsi Papua, Papua Barat, dan NTT ditunda sampai tanggal 7 April 2018.
“Penundaan ini karena di tiga provinsi tersebut, pada tanggal 2 April 2018 ditetapkan sebagai hari libur keagamaan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur masing-masing provinsi. Dengan demikian, hari pertama ujian pada tanggal 3 April 2018 dengan mata pelajaran Matematikaâ€, ucap Kepala Balitbang.
Selain Kepala Balitbang, turut hadir dalam pemantauan UN di Jakarta adalah Bambang Suryadi Ketua BSNP, Bakrun Direktur SMK, Surya Fitri Nurulhuda Kepala LPMP Jakarta, Muhamad Abduh Kepala Puspendik, Gogot Suharwoto Kepala Pustekkom, dan Nasrul Staf Khusus Menteri Bidang Publikasi. Bowo Irianto Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI, Suharno Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan DKI dan beberapa pengawas juga melakukan pemantauan di tempat yang sama. (BS)